Birahi Kakak Iparku Yang Sangat Liar

x
0


Memang benar kalau kata kaum hawa, lelaki itu memang buaya darat, dan tidak pernah puas dengan 1 pasangan. Contohnya aku sendiri, namaku Aris, aku ini seorang lelaki yang memang jantan sekali, buktinya aku sudah mempunyai 2 istri. Dengan 2 istriku ini aku masih saja ingin mempunyai istri lagi, hha… memang lelaki buaya darat.

Dimata lelaki kebanyakan seperti pepatah yang berkata seperti ini “ Rumput tetangga lebih hijau daripada milik kita senidiri ”. Aku selalu tertarik ketika melihat body montok dan kecantikan dari Mbak Ayu. Mbak Ayu ini adalah istri dari Mas Randy , dia adalah kakak laki-laki dari istriku yang bernama Maria. Entah mengapa setiap aku melihatnya rasanya aku ingin sekali menjamah dan mencumbui tubuh sintalnya.

Gambaran dari Mbak Asanah ini sebagai berikut, dia berkulit putih, hidung mancung body sintal, dan berhidung mancung. Jika para pembca melihat Mbak Ayu, saya yakin pasti akan merasakan hal yang sama seperti aku. Mbak Ayu ini keturunan Arab, pokoknya hot banget deh para pembaca, nggak kebayang deh kalau aku sampai bisa ML sama dia.

Sudah hampir 2 tahun ini Mas Randy menikah dengan Mbak Ayu, namun sampai saat ini belum dikaruniai buah hati. Yah mungkin saja mereka belum waktunya atau juga Mas Randy nggak bisa memberi keturunan,hha, initinya hanya yang diatas yang tahu. Selama ini walaupun mereka belum mempuyai keturunan kehidupan mereka terlihat cukup harmonis.

Dihari libur mereka menghilangkan kesuntukannya dengan bermain kerumahku, bahkan tak jarang mereka sampai menginap dirumahku untuk sekedar bermain dengan anakku. Sampai suatu hari, ketika mereka Mas Randy ada pengajian Mbak Ayu pun menginap dirumahku.

“ Mbak, kog Mbak belum juga punya keturunan sih, apa jangan jangan mas Randy gak bisa ngasih keturunan sama Mbak, hha…” Ucapku menggodanya.

“ Hemmm… istighfar Aris jangan berkata seperti itu, dosa tauk !!! kami belum mendapat keturunan karena kami belum dipercaya sama yang di atas,” sahutnya dengan raut muka memerah dengan sedikit marah.

“ Iya-iya Mbak, Aris cuma bercanda kali Mbak, sori Mbak yah, hhe… ” ucapku.

Aku sering sekali menggoda Mbak Ayu, aku berani berkata seperti tadi karena memang kami sudah akrab dan Mbak Ayu juga sudah terbiasa dengan candaanku. Kadang aku menyarankan kepada mereka agar suruh megadopsi anak sebagai pemancing agar mereka bisa mempunyai keturunan. Namun jawaban Mas Randy dan Mbak Ayu mereka tidak percaya denga hal seperti itu.

Yah maklum sajalah karena mereka tergolong keluarga yang agamis, malahan mereka bilang bahwa mereka sayang sekali dengan anakku. Mas Randy dan Mbak Ayu memperlakukan anakku layaknya anak mereka sendiri, malahan kalau aku fikir-fikir kasih sayang kami kalah dengan dengan kasih sayang mereka. Ketika Mbak Ayu menginap dirumahku, maka dengan terpaksa aku harus tidur tamu.

Mbak Ayu tidur dikamarku dengan Maria, padahal waktu itu giliran ML ku dengan Maria bukan dengan Erika istriku yang pertama. Huh, terpaksa deh aku harus menunda persetubuhanku dengan Maria. Sebanrnya Aris junior udah kepingin banget menyelami liang senggama istri keduaku Maria, tapi yasudahlah mau gimana lagi.

Saat itu Pada akhirnya aku onani sendiri sama liat video 3x di hp ku, Kacau deh.

Sekitar jam 11 malam karena hawa panas banget di kamar tamu gak ada AC, aku pergi mandi ke Toilet belakang pengen mandi. Ibu-ibu dan anakku dah pada tidur. Di Toilet aku malah terbayang Mbak Ayu dan malah onani lagi. Lagi enak-enaknya telanjang sambil onani duduk di closet , eh… tiba-tiba ada yang terburu-buru masuk toilet tanpa menghiraukan aku.

Mungkin saking kebelet pengen pipis. Langsung tarik daster tidur, celana dalam dan kencing gitu aja. Ternyata Mbak Ayu, begitu kulihat dari belakang, pantatnya putih dan semok banget. Ditambah lagi dia terlihat sexy banget pake daster istriku, belum pernah aku melihat Mbak Ayu pake daster, maklum dia ustazah. Walau di depan saudara, mereka tetep pake jubah dan jilbab.Kecuali kalau mereka mau tidur.

Itu pun ganti di kamar.Mbak Ayu belum sadar kalau ada aku didalam Toilet. Mungkin saking kebeletnya.Tapi, pas dia mau cebok nyuci Vaginanya dan menengok kebelakang, dia hampir jatuh dan menjerit melihat aku lagi duduk di closet sambil megangin penisku yang lagi ereksi. Beruntung aku cepet narik dan memegang tangannya sehingga dia tidak sampai terjengkang,

“ Sssttt… Aduh mbak jangan menjerit, Nanti Maria bangun hlo, kalau mbak menjerit nanti kita malah disangka ngapangapain lagi,” ucapku.

Saat itu Mbak Ayu pun pada akhirnya terdiam. Sesaat dia terpukau melihat penisku yang gede dan lagi ereksi. Setelah tersadar saat itu Mbak Ayu pun memalingkan mukanya, dan,

“ Aris… kamu ngapain kamu disini ? bener-bener nggak sopan kamu yah, ” ucapnya memarahiku.

“ Sssttttttt… Pelan Mbak kalau ngomong, justru mbak yang gak sopan, orang aku udah didalam dari tadi, eh mbak malah nyelonong gitu aja, ” ucapku menerangkan.

“ Iya ya, Maafin Mbak yah, habis Mbak tadi kebelet kencing sih, jadi sampai nggak tahu deh kalau kamu ada didalam, ” ucapnya.

Pucuk dicinta ulam pun tiba, kesempatan nih siapa tau aku bisa memanfaatkan suasana ini, ucapku dalam hati. Kemudian,

“ Yasudah Mbak cuci aja dulu tuh anunya nanti bau hlo, apa mau aku Aris yang cebokin ? ucapku bercanda.

“ Ihhh, gak sopan banget kamu Aris,” Jawabnya sensi.

“ Udah lah Mbak, mbak sebenernya mau liat ini kan? Ucapku sembari menunjukan penisku kepada Mbak Ayu.

“ Ihhh, kamu apa-apaan sih Ris, ” ucapnya sembari memalingkan mukanya.
“ Sudah lah Mbak, Aris tahu kok kalau Mbak nggak bahagia sama Mas Randy, ” ucapku.

Kemudian aku pun menaarik tangannya dan kutempelkan di penisku. Setelah itu aku genggamkan telapak tangannya di penisku, lalu kupeluk dia. Tak lupa tanganku menarik dasternya keatas dan tangan kananku langsung hinggap di Vaginanya. Saat itu aku mulai memegang dan meremas Vagina-nya yang masih basah oleh sisa air seni dia karena belum sempat di basuh air.

Tanpa memberi kesempatan,sambil kupeluk dia,aku kobel Vaginanya.Dia mau berontak,tapi pas dah kukobel Vaginanya,dia malah mendesah dan merintih.Jangan Aris,dosa besar katanya.Tapi terus aku mainkan clitorisnya dan kuremas payudaranya,

“ Sssshhh… Ahhhh…, ” desahnya

Kemudian aku menarik tangannya dan kugenggamkan pada penisku, saat itu Mbak Ayu hanya menggenggam saja. Namun seiring kumainkan Vaginanya, pada akhirnya tangan diapun mulai meremas-remas penisku,

“ Ouhhhh… Ssssshhh… Ris jangan kayak gini sama aku, Inget Ris aku ini kakakmu… Ouhhh…, ” ucapnya.

Saat itu aku tidak perduli, aku terus melangsungkan aksiku meremas payudaranya dan mainkan Vaginanya dengan jariku. Tanpa menunggu kesadaran dia pulih sepenuhnya, aku membuat tangan dia berpegangan ke bak mandi sampai posisi dia kini pun menungging. Tanpa menunggu waktu, aku mengarahkan penisku pada liang senggamanya. Setelah tepat diliang senggama-nya, maka aku pun langsung menenggelamkan Penisku,

“ Blessssssss… Ahhhh…, ” desah mbak Ayu mulai merasakan nikmat. Beruntung Vaginanya masih basah dan licin oleh cairan dari rangsangan tadi, jadi aku tidak perlu bersusah payah, kini Penisku pun amblas kedalam Vagina Mbak Ayu dengan mudahnya,

“ Ouhhhh… nikmat sekali Mbak memek Mbak, ” ucapku diiringi desahan nikmatku.

Saat itu kurasakn Vagina Mbak Ayu terasa sempit, yah maklum saja karena dia memang belum pernah mempunyai anak. Aku merasakn Penisku terasa terjepit karena memang ukuranya lumayan besar ( panjang 16 cm, diameter 4 cm). Nikmat sekali, Penisku terasa seperti diremas-remas. Tanpa membuang waktu aku pun menggenjot Vagina Mbak Ayu dengan penisku,

“ Ouhhh… Ris… Ssssshhhh… Ahhhh…, ” desah Mbak Ayu keenakan.

Sambil kugenjot Vaginanya dari belakang, tak lupa aku pun meremas-remas payudaranya dari belakang. Saat itu aku melihat pantat Mbak Ayu yang semok dan putih itu bergoyang-goyang mengimbangi setiap tusukan penisku. Benar-benar mantap rasanya guest, serasa ML sama ABG. Sekitar 15 menit aku menggenjot Vagina Mbak Ayu, tiba-tiba aku merasa seperti akan klimaks.

Karena merasa seperti itu aku pun mempercepat sodokanku pada Vagina Mbak Ayu. Sekitar 2 menit aku menyodok dengan full speed pada akhirnya kurasakan ada desakan dari batang kejantananku,

“ Cruttttttt…. Cruttt… Cruttt… Ouhhhhh…., ”

Pada akhirnya Penisku menyemburkan lahar panasnya di dalam liang senggama Mbak Ayu. Dia pun hampir berteriak dengan keras.Beruntung aku cepat menutup mulutnya dengan tanganku.Aku dan Mbak Ayu klimaks secara bersamaan. Saat menikmati klimaksku itu, saat itu aku tanamkan dalam-dalam penisku menancap dalam Vagina Mbak Ayu.

Kami menikmati sisa-sisa klimaks kami. Aku peluk dan kuremas payudaranya dari belakang. Setelah penisku lemas, aku pun mencabutnya dari Vagina Mbak Ayu.

Tiba-tiba kesadarannyapun kembali, dia berbalik badan, kemudian,

“ Plak… Plak…, ” suara tamparan Mbak Ayu menampar kedua pipiku.

Aku melihat raut mukanya penuh kekecewaan dan kemarahan,

“ Kamu bejat Ris, kamu tega melakukan hal seperti ini pada kakak iparmu sendiri, ucapnya penuh kekecewaan.

Saat itu aku pun mencoba menenangkanya dengan merangkul dia, namun saaat itu dia mencoba mendorongku, dan,

“ Sudah lah Mbak jangan seperti itu, Aris juga tahu Mbak menikmatinya, jangan siksa bathin Mbak, Aris tau kok Mbak nggak bahagia sama mas Randy, ” Ucapku coba menenangkanya.

Saat itu setelah aku berkata seperti itu, Mbak Ayu berniat menampar aku lagi, namun saaat itu aku memegang tangannya dan mendorongnya agar dia bersandar di dinding kamar mandi, dan aku menyambung perkataanku,

“ Aku tahu, selama ini Mbak pengen punya keturunankan ? Kalau memang mbak Mas Randy tidak mampu, biar aku yang memeberikan keturunan dari benihku kepada mbak, sudah nikmati saja Mbak !!!, ” sambungku.

Saat itu Mbak Ayu hanya terdiam saja. Setelah itu aku mengangkat dagunya dan kutatap wajahnya. Sungguh begitu cantik dan menggairahkan sekali Mbak Ayu ini. Mbak Asanah saat itu tidak berani menatap wajahku, matanya tetap megarah kebawah,

“ Mbak, Aris tahu kok nafsu sex Mbak sangat besar, dan kalau aku lihat mas Randy tipe laki-laki yang nggak bisa muasin wanita, benar kan Mbak ??? mulai hari ini biar Aris yang muasin Mbak, ” ucapku.

Ketiak itu Mbak Ayu hanya terdiam saja. Karena dia hanya diam lalu aku pun mengecup keningnya. Tanpa sepatah katapun Mbak Ayu hanya terdiam, dan kini nampak pasrah. Kini aku memberanikan untuk melumat bibirnya. Ketika aku melumata bibirnya, Mbak Ayu tidak merespon sama sekali. Namun ketika aku mulai meremas Payudara. pada akhirnya dia pun membalas lumatan bibirku.

Saat itu dengan ganasnya dia melumat bibirku, aku tahu dia menginginkan kepuasan. Entah apa yang terjadi sama mas Randy hingga istrinya gak bisa hamil dan haus akan sex seperti itu. Saat itu aku menghentikan ciumanya dan,

“ Mbak, kita terusin dikamar belakang saja ya,” ucapku.

Saat itu Mbak Ayu hanya menganguk, sebelum kami pergi kekamar belakang, tidak lupa aku menyuruh dia cebok dulu. Aku yang nyuci pake sabun sirih istriku dan menyiramnya dengan air. Lalu kami pergi ke kamar belakang dengan hati-hati takut istriku bangun dan bercinta lagi dengan ganasnya.Aku menuntaskan hasratku sama Mbak Ayu kakak iparku. Dan Mbak Ayu pun menikmatinya.

Dia benar-benar haus akan sex, tidak perduli dia akhwat atau ustazah, kalau hasrat sex sudah menggelora disimpan dulu gelarnya itu.Aku menikmati setiap lekuk tubuh Mbak Ayu. Benar-benar sangat mulus dan menggairahkan.Mbak Ayu pun bermain dengan ganas. Hampir aku gak bisa mengimbangi. Katanya kontol mas Randy sangat kecil dan cepet banget keluar.

Dia terlalu egois dan ingin enaknya sendiri. Dah dicoba bilangin supaya konsul ke dokter spesialis,malah dia marah-marah. Akhirnya Mbak Ayu cuma bisa menahan rasa sendiri. Pantas saja mainnya sangat liar. Singkat cerita setelah puas, dia pun balik lagi ke kamar dan tidur dengan Maria istriku. Itulah awal perselingkuhanku. Dan setelah itu,kami melakukannya setiap ada kesempatan.

Tebak saja guest, pada akhirnya Mbak Ayu pun hamil dan mengandung anakku. Singkat cerita ketika bayi itu sudah terlahir dan aku pun mencoba tes DNA-nya, ternyata DNA-nya persis seperti DNA-ku. Saat itu Mas Randy tidak pernah tahu kalau itu anakku, dan Mas Randy menganggap itu adalah anaknya. Sampai sekarang skandal kami pun masih bertahan. Aku berharap semoga hubungan skandal ini langgeng dan tidak ketahuan oleh istriku maupun Mas Randy. Tamat.

Posting Komentar

0Komentar
Posting Komentar (0)