Cerita ini bermula saat saya mendapatkan tempat kossan yang baru. Dari kemarin-kemarin saya muter-muter di daerah sampangan , dan pada akhirnya saya dapet juga tuh tempat kossan yang buat saya tempatin. Dengan tempa yang masuk ke dalam-dalam perkampungan dan ada satu satu hal , yang buat tertarik saya untuk tinggal di kossan itu.
Karena di tempat kos sinilah, ada anak dari ibu kos yang cantiknya bukan maen.
Gadis itu bernama Lia, dia merupakan mahasiswi dari kampus UNTAG. Saat saya melihat dia,
seketika kontol saya begitu ngaceng dan tegang karena Lia sangat cantik dan seksi. Sebelumnya saya bertanya untuk mencari kossan , saat itulah yang menyapa dan menjawab si Lia dan berkata:
“Iya , masih ada satu kamar kok Kak”.
Dengan jawaban seperti itu , saya langsung tak pikir lama-lama dengan suara yang lembut dan halus menjadikan kontol saya semakin bersemi. Dengan pemilik Ibu kos yang juga begitu ramah juga, tapi kadang –kadang Ibu kos yang dengan profesi berdagang di Solo juga jarang untuk pulang ke rumah nya.
Lia juga mengatakan kalo Bapak dan Ibu juga jarang di rumah.Dan pada akhirnya di kemudian hari, saya langsung untuk mengambil kamar kossan yang kebetulan bersebelahan dengan pemilk rumahnya. Dengan tepat kos yang lumayan terpencil dan jauh saya dari teme-temenm gak jadi masalah lah buat saya. Yang penting saya bisa dapetin hati Si Lia anak dari pemilik yang punya kossan.
Dan kemudian saya sudah siap untuk menempati kamar kossan yang baru. Saat saya duduk kan di luar, saya melihat Lia sedang telpon-telponan ntah dari siapa dengan duduk di teras rumahnya.
“ wow. . .kesempatan buat saya nih. . ?”ucap saya.
Begitu nungguin Lia telpon-telponan, langsung saya samperin dia. Situs Poker Online
“ Hay…lagi ngapaian nih. .?”ucap saya.
Dengan sambil tersenyum.
“ Iya ,Kak sedang santaian aja kok Kak..”ucap Lia.
Dengan membalas dengan senyum simpul.
“Sedang telponan sama si pacar ya. . ?”ujar saya.
“ Pacar Kak .. . ?”jawab Lia.
Terasa hati ini remuk medengar ucapan Si Lia. Ternyata Lia sudah punya pacar. Ampun deh. . . !!
Tapi pembicaraan masih tetap berjalan , walau Lia sudah punya gebetan. Saya berkeinginan untuk akrab dengan Lia, ya….sapa taukalo Lia bosen atau Bete dengan pacarnya. Sapa tau. . . . . .?
Saya perhatikan dengan wajah cantik nya Si Lia,
Sumpaaaah. . . .!!!! bener-bener mirip wajah Indo. Dengan kulit yang eksotik dan dengan paras yang beda dari lingkungannya.
“Kok . , Liatin Lia seperti itu sih Kak. . .?”tanya Lia
Saya yang bengong kemudian tersadar.
“ Eh ,iya. .ternyata Lia ada tai lalat nya juga ya. . ?”jawab saya.
“ Kalau orang punya ciri-ciri seperti itu, orang nya sering beruntung lho. . .?” ucap saya.
“ Lha memangnya ada apa ikh Kak?” Tanya Lia
“ Ya iyalah beruntung. . .! untung aja tai lalat, kalo tai kambing gimana jal. . .?” dengan bercanda.
Lia seketika langsung tertawa. Manis banget senyumnya ngeliat dia tertawa. Pada akhirnya pada malam itu saya berhasil ngobrol begitu laama dan tertawa bersama Lia. Bahkan setelah cerita tentang tai lalat itu, Lia bahkan nunjukin kalau dia punya tanda lahir di pundaknya.
“Mana mungkin itu tanda lahir .. !
kayaknya tatto deh!” dengan menuduh.
“Beneran kok Kak ini tanda lahir!” balasnya.
“Gak percaya ah. . .!
Pasti kamu orangnya suka tato kan. . !
Harus dicek nih!” tuduh saya.
Dia malah tertawa ngekek. Saya begitu senang.. Dan paginya, saya sempetin dulu joging pagi.
Dengan lari di tempat dan push up ringan sudah jadi rutinitas pagi buat saya. Punya badan tegap dan berotot memang inilah saya.
Walaaah. . .. tiba-tiba saya denger suara cebar-cebur dari kamar mandi. Saya usut dari mana asal suara tersebut, ternyata persis bersebelahan dengan dinding disebelah kamar yang saya tempati.
Ternyata disebelahnya kamar mandi tho. . . !
Saya coba mendengar suara gemercik air tersebut. Ternyata suara kemudian adalah suara nyanyian seorang gadis.
Tidak salah lagi, itu suara Lia!
Saya begitu seksama dan menikmati suara nyanyiannya. Merdu dan apik banget.. !
Akhirnya timbul pikiran kotor saya. Dengan dinding tembok yang sebenarnya tidak terlalu tinggi itu bisa saya panjat!
Akhirnya dengan cepat, otak saya berfikir mesum.
Bagaimana caranya untuk memanjat dinding yang tingginya seperti ini. Setelah yakin orang tua Lia sudah berangkat pergi berdagang dan Lia pasti sendirian di rumah, saya nekat untuk ngintipin Lia mandi.
Dengan panjatan kursi, akhirnya saya bisa mencapai ujung tembok paling atas. Pelan-pelan saya angkat kepala untuk melihat pemandangan di dalam kamar mandi.
Dan memang benar. . !
Lia sedang mandi sambil bernyanyi. Lia dengan wajah Indo itu ternyata punya tubuh yang sangat seksi. Dari ujung rambut hingga ujung kakinya dapat saya liat secara jelas.
Dengan tetek yang montok bergelantungan. Kulitnya putihnya yang sebagian tertutup dengan busa-busa sabun. Hingga rambut-rambut halus yang tumbuh didaerah memeknya dapat terlihat sanagat jelas. Tanpa sadar sudah membuat batang kontol saya langsung mengeras.
Lia masih asyik menggosok-gosok bagian tubuhnya dengan sabun.
Yang membuat saya tak tahan dengaan kondisi tangannya yang meremas teteknya sendiri. Terpaan busa sabun dari teteknya yang putih licin oleh sabun membuat saya serasa mau horny. Kemudian ,
Lia membilas sabunnya dengan mengguyurkan air.
Kulitnya makin terlihat putih bercahaya dan pada berikutnya bagian selangkangannya yang dicuci dengan air. Diluar dugaan saya, ternyata Lia menjamaahi dan mengelus-elus bagian memeknya. Saya berfikir Lia melakukan pembersihan di daerah memeknya.
Ternyata, Lia begitu nikmat dengan mengelus-elus daerah yang berbulu tersebut. Saya liat matanya sudah merem-merem keenakan.
“Ohh Yessss. . .. Lia sedang masturbasi. . .!”
Baru kali ini saya melihat secara langsung dengan mata kepala sendiri ada seorang cewek yang masturbasi. Secara jelas saya menonton Lia yang tengah keasyikan memainkan jarinya di bibir memeknya. Secara tak sadar saya jadi lupa diri kalau sebenarnya posisi saya sangat terlihat. Bisa bahaya kalau sampai ketahuan oleh Lia.
Malu deh jadinya kalo ketahuan , lagi satu hari ngekos ditempat orang sudah berlaku mesum seperti ini. Ternyata dingklik yang menjadi pijakan saya untuk mengganjal kursi tak sanggup lagi menahan pijakan saya. Akhirnya dingklik tersebut meleset.
Dan Lia jadi kaget dan menghentikan adegan masturbasinya.
“Mampuss deh.. kalo Lia sampai tau!” batin dengan rasa cemas.
Saya langsung menghentikan tontonan sebentar. Saya segera turun dari dinding yang saya panjat buru- buru. Ternyata Lia menyadari dirinya diintip. Lia segera mengenakan handuk dan pakainnya lalu buru-buru keluar kamar mandi.
Saya segera menuju pintu kamar mandi untuk menghalangi dan menenangkan Lia, kalau-kalau Lia bisa berteriak. Bisa mateng saya kalau dia nanti akan mengadu ke Bapak Ibunya setelah pulang dari berdagangnya. Saya yang buru-buru melintasi pintu kamar mandi langsung bertumbukan dengan Lia yang baru saja keluar kamar mandi.
Kemudian handuk Lia langsung lepas, dan Lia terjatuh.
“Sorii..Sorii. .. “
Dengan kata kata itu yang bisa terucap dari mulut saya sambil membantu Lia untuk berdiri. Saya langsung mengambil handuknya. Dan nampaknya Lia kelabakan ketika handuknya hampir saja copot. Lia tidak memakai apa-apa kecuali handuk yang membuat teteknya menyembul kelihatan.
“Kakak, barusa ngintipin Lia yah?” tanya Lia
Dengan menundukkan kepalanya, Lia menunduk mungkin karena dia malu. Karena baru saja dia melakukan masturbasi. Saya jadi ngerasa berdosa.
“Kakak minta maaf ya.. Kakak menyesal banget”
saya ucapin itu dengan nada memelas. Lia cuma mengangguk tapi masih menunduk. Tangannya masih memegang handuknya erat-erat. Tak lama setelah itu dia berjalan pelan kedalam rumahnya sambil menahan malu. Matanya berkaca-kaca. Saya jadi tambah merasa bersalah.
“Blum ada lho yang ngeliat Lia begituan. . ?”
“ Kok kakak berani sih?” suaranya lirih.
Akhirnya saya anterin Lia ke kamarnya. Saya bimbing dia menuju kamarnya. Dibenak saya semuanya campur aduk. Perasaan bersalah udah membuat dia ketakutan. Mungkin saja bagi cewek hal seperti itu bisa membuatnya trauma.
Setelah sampai dikamar Lia, saya malah memeluknya. Terlintas dipikiran saya, kalau cewek sedang sedih begitu cara untuk menenangkannya hanyalah dengan di peluk ,menurut teori saya yang pernah saya lakukan .
“Lia . . .. ,Kakak minta maaf ya . . ”
saya bisikin itu ke telinganya. Sekali lagi Lia mengangguk. Dari pelukan, saya beralih mendekap Lia.
Saya langsung saja cium pipinya kemudian bibirnya. Kemudian dengan naluri saya, tangan saya juga ikut memainkan perannya meremas dada Lia dari luar handuknya.
“Kakak! Sedang ngapaain nih. . .!” ucap Lia kaget.
Dalam teori saya, kepalang becek , basah aja sekalian!
Tanggung ketahuan ngintipin Lia mandi, kenapa gak saya tidurin aja sekalian?
Mumpung ada kesempatan !!
Saya kemudian men dorong Lia ke tempat tidurnya. Pintu kamarnya segera saya kunci. Dan kemudian handuknya dengan mudah saya lepas. Bibir Lia saya lumat dan beradu dengan lidah. Tangan saya menjamah teteknya yang semok. Lia sedikit berontak dan kakinya berulah gak karuan.
“Kakaaaakk..” Lia berteriak.
Saya mulai cemas. Nanti kalau ada warga yang dengar gimana?
Saya bisa dihajar masa. Akhirnya saya menghentikan aksi birahi saya. Saya mutusin untuk membujuk Lia pelan-pelan. Sambil mengelus-elus pundaknya dan membelai rambutnya saya ngomong pelan-pelan.
“ Lia, tenang aja yaa.. kakak gak bermaksud ngapa-ngapain Lia”.
“Kakak gak mungkin menyakiti Lia karena kakak sayang banget sama Lia..”.ucap saya.
Lalu saya cium leher Lia, tangan saya mulai lagi main-main mengelus teteknya, meremas dan mengelus kemudian turun ke daerah memeknya.
“Kakak, Lia mohon jangan ya kak. .” Lia memelas ketakutan.
“Lia pokoknya santai aja yaa.. Kakak gak akan nyakitin Lia. Kakak Sayang sama Lia.”
Tangannya terus mendorong-dorong saya. Lia sangat ketakutan setengah mati. Saya terus memberikan rangsangan dengan terus menciumi leher Lia. Kemudian turun dan menjilati puting teteknya yang merona.
Dan tangan kanan saya mengelus-elus daerah memeknya. Jari tengah mulai saya masukkan ke selakangan memeknya. Saya terus mainkan itu pelan-pelan.
“Kakak.. Lia mohon, Lia belom pernah begituan kak.. . .”
“ Lia takut.. . . .” Lia masih memelas.
Tangannya terus menahana tangan kanan saya yang menjamah didaerah bibir memeknya. Saya cuma jawab permohonan Lia dengan ciuman dan kuluman dibibirnya. Saya terus lumat bibir Lia dan bibir memeknya dilumat jari tengah saya. Perlahan saya masukan jari tengah saya dengan pelan-pelan.
Terasa daerah memeknya Lia sudah basah. Mengetahui daerah memeknya nya sudah basah dan licin, saya jadi yakin kalau sebenarnya Lia juga pingin menikmati permainan saya. Kayaknya Lia juga sudah tidak menunjukkan perlawanan yang kuat.
“Lia. . . “.
“Kakak masukin jari kakak pelan-pelan ya.”
“ Kagak sakit kok..”
“ Lia tenang aja yaa..”
Belum lagi Lia memberikan persetujuannya, jari tengah saya terus saja masuk ke memeknya.
Akhirnya jawaban Lia Cuma erangan dan desahan. Saya terus mainkan dengan memasukkan jari tengah saya kedalam memeknya sedikit demi sedikit.
Akhirnya bisa masuk jari saya!
“Kakak.. Lia takut kak..” Lia terus ngomong.
Tapi kakinya malah membuka lebar dan sesekali nafasnya agak berat. Saya yakin Lia sebenarnya mungkin saja sering bermasturbasi.
Cewek-cewek seperti Lia mungkin saja cewek hyperseks yang sering memuaskan dirinya dengan masturbasi sendiri.
Seperti yang saya liat barusan di kamar mandi. Saya makin sibuk dengan tangan kiri saya membelai rambutnya, mulut saya sesekali mengisap dan menjilati putingnya, dan tangan kanan saya memasukkan jari kedalam liang memek Lia yang makin banjir dengan cairan dan licin.
Akhirnya saya gak tahan lagi. Dengan sekejap segera saya lepaskan semua pakaian saya hingga kami berdua sudah benar-benar telanjang bulat. Segera saya tindih tubuh Lia yang tergeletak.
“Lia, kita coba masukin yuk.. !!”
“Tahan sedikit ya.. “
“Mungkin sedikit nyeri.”
Lia dengan lugunya mengangguk.
Tampaknya Lia sudah diliputi gejolak birahi yang gak bisa di kontrol. Saya makin birahi dan bersemangat. Perlahan saya sempret-sempretkan kontol saya yang udah tegang dari tadi ke bibir memeknya Lia. Lia yang makin terangsang gak bisa berbuat apa-apa selain pasrah.
Jiwa raganya sudah diliputi hasrat seks. Setelah kontol saya licin dengan cairan Lia, perlahan saya tancapkan kontol saya ke dalam liang memek Lia. Walaupun pekerjaan saya halus dan pelan, tetap saja Lia merintih kesakitan. Sekarang kontol saya tercampur dengan cairan licin dari Lia dan darah virginnya. Kemudian Lia menangis, Namun bibirnya terus mengeluarkan suara
“Arrhhh.. ahhhh.. kakak..”
Saya gak mau ambil pusing. Saya sibuk dengan mengobrak abrik memek Lia yang sangat sempit agar batang kontol saya bisa masuk lebih dalam lagi. Dibantu dengan cairan pelicin Lia yang sudah banjir, kontol saya bisa masuk semuanya.
Saya terus menggenjot dengan maju mundur batang kontol saya. Sesekali saya cium dan jilatin leher Lia hingga ke teteknya. Kemudian putting nya saya emut dan sedot sekuat-kuatnya. Akhirnya saya meliat tanda-tanda Lia akan birahi kembali. Segera saya atur dengan kecepatan goyangan saya.
Saya pun pengen keluar dan klimaks. Akhirnya Lia lebih dahulu mencapai klimaks dan berteriak
“Kakakk…. . ”
Berurutan setelah itu saya juga keluar menyemprotkan cairan pejuh saya didalam memeknya.
“Aaaaahhh.. Ahhhh.. Lia..”
Saya ngecrooot. .. . . . .
“Croooott. . . . .Jrooot……Criiiit. . .. “
Beberapa kali semburan dengan menekan kontol saya sedalam-dalamnya kedalam liang memeknya. Lia pun menjepitkan pahanya. Akhirnya untuk beberapa saat kita menikmati dan merasakan nikmatnya bagaimana orgasme yang sebenarnya. Beberapa saat setelah itu terasa kedut- kedut dan denyutan dari memeknya.
Kontol saya yang masih menancap dan belum saya cabut. Batang kontol saya itu saya biarin sampai lemas didalam memeknya Lia. Saya terus perhatikan wajah menawan Lia yang lemas sayu setelah saya renggut bunga keperawanannya.
Sesaat saya jadi tak tega dan kasihan telah melakukan ini semua kepada Lia. Kembali saya elus-elus dan benerin rambutnya yang berantakan. Saya tatap matanya dalam-dalam sambil berkata pelan
“Lia, maukah kamu jadi pacar kakak?” Lia hanya diam.
Saya tau dia udah punya pacar. Tapi saya sama sekali gak tau apa yang mau saya katakan selain itu kepada Lia.
Saya pasang kembali celana dan keluar dari kamar Lia. Lia masih terdiam lemas dan sayu diranjangnya dan belum memakai pakaiannya. Saya udah siap dengan segala resiko dari perbuatan saya barusan. Setelah itu saya langsung berkemas di dalam kamar kos saya.
“Mungkin setelah ini Lia akan mengadukan semua itu ke orang tuanya dan saya bakal di pidana kan” pikir saya.
Siang harinya, saya sudah selesai beres-beres barang-barang. Saya pengen cabut duluan sebelum saya di usir sama orang tuanya Lia. Atau mungkin saja hal yang lebih buruk bakal terjadi ke saya.
Ternyata pintu kamar kos saya diketuk.
Setelah saya buka ternyata Lia. Saya persilahkan Lia masuk. Lia pun masuk kedalam kamar saya. Lia melihat saya sudah berkemas dengan barang-barang siap-siap mau kabur.
“Kakak mau kemana?” tanya Lia. Saya cuma diam.
“Kakak gak boleh pergi!”
Lia takut.. !
“Gimana coba kalau Lia sampai hamil?”
“Kakak harus bertanggungjawab untuk semua ini!” kata Lia lirih.
“Baiklah kakak tak akan pergi. Kakak akan tanggungjawab kalau terjadi apa-apa”.
“Tapi kakak mohon jangan mengadu sama orang tua Lia ya..”permintaan saya.
Lia hanya mengangguk, dan dengan matanya masih sembab karena menangis.
Saya jadi kasihan, akhirnya Lia saya peluk lagi. Seminggu setelah itu, saya dan Lia Cuma diam-diam dan tak ada tegur sapa. Tapi akhirnya saya mencoba beranikan diri lagi untuk menegurnya dan mengajaknya bercanda lagi.
Akhirnya, saya bisa ngajakin Lia untuk berhubungan badan lagi. Ya. . .Kadang dikamar kos saya, kadang dikamar dia. Bahkan dia sempat tidur di kamar saya, padahal orang tuanya ada dirumah. Ternyata Lia selalu diliputi sex gairah.
Permainan birahi ini kami semakin hari semakin variasi. Dalam waktu tak kurang dari seminggu, Lia sudah berani menelan habis sperma yang saya semburin didalam mulutnya.
Permainan seks lagi dan lagi.. kami berdua sama-sama diliputi gairah birahi yang liar. Walaupun status hubungan saya belum jelas hingga saat ini, saya tetap menjalani ini sama Lia. Dan Lia masih berhubungan dengan pacarnya.
Tapi kalo soal ranjang Lia lari ke saya dan hampir setiap malam Lia mampir ke kamar saya buat adegan gituan. . .
itung-itung pengahantar tidur malamnya. Kadang setelah gituan dia balik ke kamarnya, kadang tidur di kamar saya. Sejak saat itulah, Lia ternyata diam-diam juga main sama pacarnya. Saya pernah nanya ke Lia, apa dia pernah melakukan hubungan badan dengan cowoknya? Awalnya Lia bilang belum.
Tapi setelah saya selidiki sms dari cowoknya, ternyata mereka juga udah ngelakuin hal begituan.
Setelah perawannya saya renggut, Lia malah jadi hyperseks dan binal yang pengen ngelakuin hal itu terus.
Pada saat itu, pembicaraan saya sama Lia sampai ke sesuatu yang bahkan gak saya duga. Lia berkata sedandainya kalau dia membayangkan di setubuhi dengan dua orang, yaitu saya dan pacarnya.
Hehehee… Tak habis pikir saya membayangkannya. . . ., mengapa cewek yang dulu nya pemalu dan cupu ini bisa jadi binal seperti ini ya??
Sekian.